Niken Khalida Puteri. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Laporan Menguji Kandungan Gizi Pada Makanan


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI



“Menguji Kandungan Gizi Pada Makanan Bergizi”


Peneliti :
Niken Khalida Puteri
Kelas 11 IPA 2
SMAN 22 Kab.Tangerang



“Menguji Kandungan Gizi Pada Makanan Bergizi”
    1.     Tujuan
Dengan melakukan penelitian ini, kita dapat mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada beberapa sample makanan kita sehari-hari.
     §  Mengetahui dan membuktikan kandungan glukosa pada makanan
     §  Mengetahui dan membuktikan kandungan amilum pada makanan
     §  Mengetahui dan membuktikan kandungan lemak pada makanan
     §  Mengetahui dan membuktikan kandungan protein pada makanan

    2.     Landasan Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.
Makanan bersumber dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain. Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.

Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
1)     Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
2)    Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
3)    Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4)    Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak

    3.     Alat dan Bahan
3.1              Alat
Ø  Tabung Reaksi
Ø  Gelas Kimia
Ø  Bunsem
Ø  Kaki 3
Ø  Kasa Asbes
Ø  Spatula
Ø  Pipet Tetes
Ø  Dalu
Ø  Monar
Ø  Korek Api
3.2              Bahan
Ø  Kacang Tanah                                                  
Ø  Tahu
Ø  Permen
Ø  Kentang
Ø  Telur
Ø  Nasi
Ø  Air
Ø  Larutan Biuret
Ø  Larutan Benedict
Ø  Larutan Lugol/Iodium
Ø  Kertas HVS
Ø  Spirtus

    4.     Cara Kerja
1)     Menyiapkan alat dan bahan yang kita perlukan
2)     Letakkan kasa asbes di atas meja kaki 3 kemudian bunsem yang berisi spirtus di letakkan dibawahnya
3)     Isi gelas reaksi dengan ½ air
4)     Nyalakan api,panaskan air hingga mendidih
5)     Menghaluskan semua bahan makanan yang akan di uji seperti (kacang,tahu,nasi,permen,kentang,dan kuning telur)



Uji Glukosa
b. Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang   
     akan diuji (larutan permen)
c. Meneteskaan benedict pada tabung reaksi sebanyak 3   
    tetes
d. Mengaduk/mengocok tabung hingga tercampur rata
e. Mengamati perubahan warna yang terjadi (sebelum
    pembakaran)
f. Memanaskan campuran zat dalam tabung reaksi
   (dengan menggunakan api dari pemanas spirtus) hingga   
    larutan tersebut mendidih
g. Mengamati perubahan warna yang terjadi (setelah
    pembakaran)



Uji Protein
b. Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang  
     akan diuji (larutan kacang dan tahu)
c. Meneteskaan biuret pada tabung reaksi  
    sebanyak masing-masing 3 tetes
d. Mengaduk/mengocok tabung hingga tercampur rata
e. Mengamati perubahan warna yang terjadi (sebelum
    pembakaran)
f. Memanaskan campuran zat dalam tabung reaksi
   (dengan menggunakan api dari pemanas spirtus) hingga
   larutan tersebut mendidih
g. Mengamati perubahan warna yang terjadi (setelah
    pembakaran)


Uji Amilum
b. Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang  
     akan diuji (kentang dan nasi)
c. Meneteskaan lugol/Iodium pada tabung reaksi  
    sebanyak masing-masing 3 tetes
d. Mengaduk/mengocok tabung hingga tercampur rata  
e. Mengamati perubahan warna yang terjadi (tanpa
    pembakaran)


Uji Lemak
a. Menyediakan  selembar kertas Koran
b. Mengoleskan kuning telur di kertas HVS
c. Mengeringkan kertas
d. Mengamati bagian kertas

     5.     Hasil Penelitian Uji Makanan

Bahan
Mula-Mula
Larutan
Perubahan Warna
Sebelum Pemanasan
Sesudah Pemanasan
Glukosa
Permen
Biru Bening
Benedict
Biru Tosca
Kuning Orange
Protein
Tahu
Putih
Biuret
Krem
Putih Karamel
Kacang
Krem
Biuret
Kuning
Cokelat
Amilum
Kentang
Kuning
Iodium
Kuning Pekat
-
Nasi
Putih
Iodium
Hitam
-
Lemak
Kuning Telur
Kuning
-
Transparan
-


   6.     Pembahasan

A.     Karbohidrat
Karbohidrat, terutama glukosa berperan aktif dalam penyediaan sumber energi bagi sel-sel otak, lensa mata, dan jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat juga berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa, dan pembentukan struktur sel, jaringan, serta organ tubuh. Adapun laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium
Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa dari usu melalui vena portal hepatika untuk dialirkan ke hati. Di hati, glukosa akan berubah menjadi glikogen. Dalam aliran darah, fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa
B.     Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen). Beberapa jenis protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor). Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain sebagai sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori); sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan penyangga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam dan basa cairan tubuh
Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan dan produk olahan, terutama kacang kedelai. Adapun protein hewani diperoleh dari hewan,  misalnya daging, telur, susu, dan ikan.
C.      Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti halnya karbohidrat, lemak juga berguna sebagai sumber energi (1 gram lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun menghasilkan energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan
Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K ; sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, dan lambung. Lemak juga berfungsi sebagai bahan pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati (dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
    -   Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
    -    Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung.

  -  Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. 
  -     Kertas HVS (Pengganti Kertas buram) adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

     7.     Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
v  Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret akan berubah warna menjadi ungu.
v  Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
v  Jika bahan makanan diteesi larutan fehling A+B kemudian dipanaskan akan berubah warna menjadi orange/jingga maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar