Kefir untuk kesehatan kulit sedang
menjadi tren di Indonesia, dengan masker dan lulur sebagai produk yang paling
umum. Tren ini didukung dengan adanya promosi oleh para selebriti, juga
karena testimoni positif dari pengguna lainnya. Banyak orang kemudian tertarik
membuat sendiri produk olahan kefir. Selain ongkosnya lebih murah, pembuatan
kefir memang tergolong mudah. Namun, sebelum ikut terjun ke dalam tren tersebut
kita perlu bertanya, “Apa benar kefir memiliki manfaat positif untuk kesehatan
kulit?”
Pertanyaan di atas hanya bisa
dijawab melalui penelitian ilmiah. Beruntungnya kita, saat ini ada cukup banyak
penelitian mengenai hubungan kefir dan kesehatan kulit. Berikut ini
ringkasannya.
Kefir dan Penyembuhan Luka dan Infeksi
Kulit adalah jaringan tipis yang
melindungi bagian luar tubuh kita. Kulit dapat rusak karena banyak sebab,
misalnya karena gesekan, tertusuk benda keras atau terbakar. Hilangnya
jaringan pelindung membuat jaringan otot/ daging mudah ditumbuhi mikroorganisme
dan peristiwa itu disebut infeksi.
Tim peneliti di Brasil menyelidiki
efek gel kefir dan kefiran terhadap luka pada tikus yang terinfeksi bakteri
patogen, seperti Streptococcus aureus. Hasilnya menunjukkan bahwa kefir
punya kemampuan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen, melindungi
jaringan kulit, dan mempercepat penyembuhan luka bila dibandingkan dengan
emulsi neomisin-klostebol (Rodrigues et al., 2005).
Pada tahun 2012 tim peneliti di Iran
menyelidiki manfaat gel kefir dalam penyembuhan luka bakar yang terinfeksi
bakteri Pseudomonas aeruginosa. Mereka menemukan bahwa gel kefir adalah
bahan terapi efektif untuk penyembuhan luka bakar, bahkan saat dibandingkan
dengan perawatan dengan bahan konvensional yaitu sulfadiazin-perak. Selain itu,
bukti menunjukkan perawatan dengan kefir mempercepat penyembuhan luka dan
merangsang respons sistem kekebalan tubuh terhadap patogen (Huseini et al.,
2012).
Peningkatan sistem imun/ kekebalan
tubuh terhadap patogen adalah penjelasan utama bagaimana kefir dapat bermanfaat
bagi penyembuhan luka dan infeksi. Kefir yang mengandung banyak jenis mikroorganisme
bisa memiliki efek antimikrobia yang kuat dengan adanya senyawa bakteriosin dan
antimikrobia lainnya (Sonal Sekhar et al., 2014).
Kefir dan Perlindungan Kulit dari Radiasi Ultraviolet
(UV)
Radiasi UV dari sinar matahari, baik
jenis A, B maupun C memiliki pengaruh buruk pada kulit. Hal ini disebabkan
karena radiasi UV memicu pembentukan radikal bebas hingga kerusakan DNA. Bila
tubuh tidak dapat memperbaikinya dengan baik dan tepat waktu hal itu memicu
kerusakan sel, bahkan dapat menjadi awal kanker kulit.
Tim peneliti yang berbasis di Jepang
melihat kemampuan kefir melindungi sel-sel kulit dari kerusakan karena sinar
ultraviolet (UV). Hasilnya menunjukkan bahwa kefir mampu menghambat pembentukan
radikal bebas, mempercepat perbaikan DNA dan menurunkan laju kematian sel. Hal
ini sangat mendukung pengembangan kefir sebagai produk perlindungan kulit
yang digunakan sebelum dan setelah aktivitas di tempat terbuka, contohnya tabir
surya (Nagira et al., 2003).
Kefir dan Perawatan Kesehatan Kulit
Chen et al. (2006) di Taiwan
melalukan riset untuk melihat efek kefir terhadap parameter kesehatan kulit,
dalam hal ini pemutihan kulit dan perawatan jerawat. Kefir ditunjukkan
menghambat produksi melanin melalui penghambatan aktivitas enzim
tirosinase. Melanin adalah senyawa pigmen berwarna coklat, penghambatan
pembentukan melanin secara tidak langsung berarti pemutihan kulit. Dalam hal
perawatan jerawat, asam laktat dalam kefir dengan kandungan lebih dari 60 mg/ml
dapat menghambat aktivitas bakteri Propionibacterium acne. Bakteri
tersebut adalah bakteri utama yang menyebabkan jerawat.
Dua peristiwa lain yang sering
dialami kulit adalah pembengkakan (inflamasi) dan alergi. Studi ilmiah telah
menunjukkan bahwa kefir memiliki kemampuan anti-inflamasi, mencegah pembengkakan
dan peradangan kulit (Rodrigues et al., 2005). Dalam hal aktivitas
anti-alergi, Hong et al. (2010) menjelaskan mekanisme bagaimana kefir
memengaruhi respons tubuh dengan mengurangi reaksi alergi yang berlebihan.
Kesimpulan
Banyak penelitian yang berhubungan
dengan pengaruh kefir terhadap kesehatan kulit telah dilakukan. Berikut ini
ringkasan singkatnya.
- Kefir menghambat pertumbuhan mikroba patogen yang dapat
menginfeksi luka
- Kefir meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh
terhadap patogen
- Kefir mempercepat pertumbuhan jaringan otot atau kulit
yang terluka
- Kefir menghambat pembentukan radikal bebas karena
radiasi UV di kulit
- Kefir mempercepat perbaikan DNA sel kulit dan
mengurangi jumlah sel mati karena radiasi
- Kefir menghambat laju pembentukan melanin yang membuat
kulit lebih gelap
- Kefir mengurangi reaksi inflamasi atau peradangan tubuh
- Kefir mengurangi reaksi anti-alergi berlebihan tubuh
terhadap bahan asing
Semua hal tersebut mendukung bahwa
kefir memiliki manfaat positif bagi kesehatan kulit. Berbagai bentuk olahan,
misalnya masker, lulur, gel, losion dapat dikembangkan untuk aplikasi topikal
pada kulit wajah atau tubuh.
***
Referensi
Hong WS, Chen YP, Chen MJ. 2010. The
antiallergic effect of kefir lactobacilli. J. Food Sci. 75: 1–10. DOI:
10.1111/j.1750-3841.2010.01787.x.
Huseini HF, Rahimzadeh G, Fazeli MR,
Mehrazma M, Salehi M. 2012. Evaluation of wound healing activities of kefir
products. Burns 38: 719–723. DOI: 10.1016/j.burns.2011.12.005.
Nagira T, Narisawa J, Teruya K,
Katakura Y, Shim SY, Kusumoto KI, … Shirahata S. 2003. Suppression of
UVC-induced cell damage and enhancement of DNA repair by the fermented milk,
Kefir. Cytotechnology 40: 125–137. DOI: 10.1023/A:1023984304610.
Rodrigues KL, Carvalho JCT,
Schneedorf JM. 2005. Anti-inflammatory properties of kefir and its
polysaccharide extract. Inflammopharmacology 13: 485–492. DOI:
10.1163/156856005774649395.
Rodrigues KL, Gaudino Caputo LR,
Tavares Carvalho JC, Evangelista J, Schneedorf JM. 2005. Antimicrobial and
healing activity of kefir and kefiran extract. Int. J. Antimicrob. Agents 25:
404–408. DOI: 10.1016/j.ijantimicag.2004.09.020.
Sonal Sekhar M, Unnikrishnan MK,
Vijayanarayana K, Rodrigues GS, Mukhopadhyay C. 2014. Topical
application/formulation of probiotics: Will it be a novel treatment approach
for diabetic foot ulcer? Med. Hypotheses 82: 86–88. DOI: 10.1016/j.mehy.2013.11.013.
oleh Abdi Christia, M.Sc.
Sumber : (kefiranda.com).
Setelah membaca uraian di atas. Saya punya mimpi untuk membuka usaha kefir. Yaaa sedikit berkhayal lagi. Rencananya "Dream Corner Cafe" (nama cafe saya beberapa tahun ke depan) selain menyediakan menu kontinental dan aneka cemilan juga akan memproduksi susu, ice cream dan pudding kefir. Ya tapi itu mimpi jangka panjang.
Beberapa bulan belakangan ini saya sudah mencoba pakai masker kefir. Hasilnya sudah mulai terasa meskipun belum maksimal karena saya masih malas pakai setiap hari. *uppsss jangan dicontoh ya*
Akhirnya saya mulai ngumpulin niat dan curi-curi waktu untuk memulai bisnis kefir. Ya walaupun belum bisa mulai produksi kefir di kosan karena saat ini buanyak banget tugas akhirnya saya nyicil buat logo dan lain lainnya... Hehe
Seminggu yang lalu saya mendesain meski masih sementara karena merasa msh ada yang kurang. Hehehe. Dan ini dia hasilnyaaa...
Saat ini sudah ada ya Official Account nya Yukk di follow
Instagram niken.kefirmask
Dan ini sedikit pengetahuan lagi buat kamu..
Masker kefir merupakan salah satu
perawatan kecantikan yang sedang tren dan banyak digemari oleh kaum hawa.
Masker alami yang terbuat dari frementasi susu kambing atau sapi ini ternyata
memiliki manfaat dan efek samping yang harus diketahui sebelum menggunakannya.
Yuk, kita cari tahu!
1. Masker kefir mengandung banyak
asam hidroksil afa (AHA) yang berguna untuk mengurangi keriput dan memperlambat
proses penuaan.
2. Mengatasi masalah jerawat maupun
komedo yang terdapat di kulit wajah.
3. Masker kefir mengandung banyak
bahan alami yang dapat membantu mengurangi iritasi di kulit. Iritasi tersebut
biasanya disebabkan penggunaan cream perawatan kulit maupun kosmetik
yang mengandung bahan kimia.
4. Kandungan AHA dalam masker kefir
juga berguna untuk meremajakan kulit dan meningkatkan collagen yang bisa
mengencangkan kulit wajah.
5. Masker kefir mengandung banyak
bakteri Lactobacilli yang dapat mengatur keseimbangan asam dalam sel-sel
kulit wajah.
6. Asam amino yang terdapat di
masker kefir juga berguna sebagai antioksidan yang baik untuk kulit.
7. Selain untuk menutrisi kulit,
masker kefir juga berguna untuk pengelupasan sel-sel kulit mati sehingga kulit
nampak lebih cerah secara alami.
Selain
manfaat-manfaat tersebut, masker kefir juga memiliki efek samping saat
digunakan. Ketika pertama kali dipakai, kulit wajah akan sedikit memerah dan
gatal. Hal tersebut sangat wajar karena kandungan alami dalam masker kefir
sedang bekerja di dalam lapisan kulit. Don't worry girls, biasanya kulit
wajah akan kembali normal keesokan harinya
niken.kefirmask by nikenkhalida
#niken.kefirmask
Buat yang penasaran. Tunggu yaaaaaa.. Insya Allah Secepatnya :)
Mohon do'a nya